Bandung adalah kota yang sangat menarik untuk dikunjungi, banyak tempat wisata dan tempat-tempat indah yang dapat menyegarkan kembali pikiran setelah sibuk dalam pekerjaan.
Salah satunya berbagai sudut menarik yang bisa Anda kunjungi adalah jalan Braga Bandung.Banyak wisatawan yang datang ke Bandung dan menjadikan jalan Braga sebagai salah satu tempat di Bandung yang wajib untuk dikunjungi. Berikut ini adalah fakta unik tentang jalan braga di Bandung.
1. Di masa lalu pernah menjadi pusat kehidupan sosial ekonomi masyarakat kolonial Belanda
Jalan Braga pada zaman dahulu adalah pusat mode dan fashion. Ada banyak toko-toko pakaian bergaya Eropa yang berdiri di jalan ini. Gaya hidup di Braga begitu glamour serta diwarnai beragam kemewahan serta kehidupan intelektual dan budayanya yang unik.
Dengan majunya industri fashion di tempat ini, sehingga menjadi awal mula julukan”Parijs van Java” melekat dengan Kota Bandung. Julukan tersebut berarti Kota Bandung sama majunya dengan kota-kota di Eropa khususnya Paris dalam hal industri fashion. Memang julukan tersebut benar adanya, sampai sekarang pun cara dan gaya berpakaian masyarakat di Bandung selalu unik dan menarik.
Baca Juga : Rekomendasi Wisata Terbaik di Bandung, Wajib Datang!
2. Jalan Braga dijadikan jalan utama
Jalan Braga akhirnya semakin ramai dan berkembang. Diawali dengan dibukanya warenhuis (bahasa Belanda) atau toko kelontong pertama di Bandung yang bernama De Vries. Toko ini di rancang oleh Edward Cuypers pada 1909.
Keramaian De Vries membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang, yang akhirnya berdiri juga bangunan-bangunan lainnya, seperti hotel, restoran, bioskop, dan bank. Beberapa orang Belanda juga mulai membangun kedai kopi dan toko pakaian.
Jalan Braga akhirnya berkembang menjadi jalan utama. Selain De Vries, di sini juga terdapat Gedung Concordia (sekarang Gedung Merdeka) dan Hotel Savoy Homann yang merupakan hotel kelas atas pada masa itu.
3. Jalan Braga di zaman Milenial
Selain belanja untuk kebutuhan fesyen, dulu orang-orang Belanda di sekitar Bandung dan para pribumi juga biasa bergaul dan berakhir pekan di Jalan Braga. Ya, seperti yang terlihat di zaman Milenial sekarang ini.
Banyak anak-anak muda dan keluarga menghabiskan waktu liburan atau weekend dengan berjalan-jalan, nongkrong, dan menginap di hotel-hotel di Jalan Braga. Jalan ini sekarang tak ubahnya seperti zaman dulu yang ramai dengan kegiatan berwisata dan berbelanja.
Itulah sekilas sejarah tentang perkembangan Jalan Braga. Jalan yang awalnya hanyalah sebuah jalan berlumpur yang hanya dilewati oleh pedati pembawa kopi, menjadi semakin berkembang dengan adanya toko kelontong, butik, coffee shop, dan tempat-tempat berkumpul lainnya. Jalan Braga masih tetap ramai dan eksis sampai sekarang.