Sab. Jul 27th, 2024

Gunung Papandayan adalah gunung api strato  yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80% dan temperatur 10°C.

Sebelum lanjut jangan lupa baca juga artikel mengenai Wisata Observatorium Bosscha yang memang populer di Kota Bandung, dan masih banyak lagi yang lainnya hanya di Pesona Bandung.

Sejarah atau asal-usul

bemula dari sekelempok masyarakat yang mendengar suara gaib pada saat melintasi Gunung Papandayan. Suara yang didengar oleh sekelompok masyarakat itu terdengar seperti suara besi yang dipukul. Suara yang sama seperti seorang tukang pandai besi yang sedang membuat suatu perkakas seperti pisau, golok dan lain-lain. Sebelumnya mereka mengira suara itu suara dari mahluk ghaib, usut punya usut ternyata suara itu berasal dari kawah Gunung Papandayan. Karena suara yang keluar dari dalam Kawah Gunung Papandayan berbunyi seperti suara di tempat kerja pandai besi maka gunung ini diberi nama Gunung Papandayan. Papandayan diambil dari bahasa Sunda “Panday” yang artinya orang yang bekerja sebagai pandai besi. Benar atau tidaknya sejarah ini belum bisa dipastikan karena tidak ada yang menjelaskan secara rinci. Terlepas dari semua itu, inilah cerita yang berkembang di masyarakat sekitar kaki Gunung Papandayan. Sejak jaman Kolonial Belanda hingga saat ini, Gunung Papandayan masih menyandang status Gunung Api aktif yang kawahnya menyemburkan asap panas dan membuat lubang semburan baru seiring berjalannya waktu. Dalam catatan sejarah, Gunung api Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus di antaranya pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km. Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas. Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius).

Potensi Wisata

Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan di antaranya :

Kawah Papandayan, merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. Blok Pondok Saladah, merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. Blok Sumber Air Panas letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara.

Biaya Pendakian

Biaya yang dikenakan tidaklah mahal untuk tempat berwisata yang mencakup semua golongan umur. Berikut rinciannya:

– Tiket masuk : Rp 65.000 per orang
– Parkir : Rp 60.000 per mobil
– Sewa mobil pickup : Rp 20.000 – Rp 30.000 per orang