Sab. Jul 27th, 2024

Gedung Sate mempunyai ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya yang telah lama menjadi penanda Kota Bandung.Nah, terdapat fakta menarik mengenai bangunan yang satu ini dan perlu kamu ketahui, lo. Apa saja sih? Yuk, simak ulasannya! tentang fakta menarik gedung sate.

Fakta Menarik Tentang Gedung Sate

1. Bukan Tempat Makan Sate

Kalau hanya mendengar namanya, kebanyakan orang mungkin akan mengira kalau bangunan ini merupakan warung makan sate atau setidaknya banyak penjual sate di sekeliling gedungnya. Namun, anggapan tersebut salah, ya.

Jadi, penamaan Gedung Sate didasarkan karena adanya struktur ornamen yang mirip dengan tusuk sate di bagian atas gedung. Nah, agar pengucapannya dapat lebih mudah, maka orang-orang setempat pun menyebut pusat pemerintahan ini dengan Gedung Sate.

2. Gedung Sate adalah salah satu bangunan dalam proyek rencana pemindahan Ibukota Hindia Belanda

Gedung Sate merupakan salah satu dari 14 bangunan yang direncanakan akan dibangun dan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang baru. Saat itu, Bandung direncanakan untuk menjadi Ibukota Baru Hindia Belanda menggantikan Batavia yang dianggap sudah tidak layak lagi untuk ditinggali.

Lahan yang direncanakan akan digunakan sebagai pusat bagi kantor-kantor pemerintahan Hindia Belanda ini memanjang, dari Gedung Sate ke arah utara menghadap Gunung Tangkuban Perahu sampai sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Baca Juga : Rekomendasi Toko Mainan Di Bandung!

Sayangnya, hal ini tidak pernah terwujud karena terjadi peristiwa krisis ekonomi yang melanda dunia saat itu dan dimulainya Perang Dunia ke II dan hanya Gedung Sate dan Kantor PTT yang baru selesai dibangun.

3.Memadukan arsitektur langgam Timur dan Barat

Berdasarkan data, arsitektur Gedung Sate adalah hasil pilihan Pemerintah Belanda terhadap usul rancangan para arsitek. Saat itu, karya arsitek Ir. J. Berger dan rekan yang terpilih. Pilihan itu tak lepas dari masukan pendapat maestro arsitek Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage.

Gaya arsitektur mengarah pada bentuk arsitektur Indo Eropa yang memadukan wajah Timur dan Barat ditopang teknik konstruksi maju dari Barat. Gedung anggun ini mengingatkan pada gaya arsitektur Italia masa renaisans dan menara bertingkat mirip pagoda.

4.Dirancang oleh Arsitek Belanda, Ir. J. Gerber

Dibangun pada 27 Juli 1920, gedung ini dirancang oleh arsitek Belanda, Ir. J. Gerber dari Jawatan Gedung-gedung Negara (landsgebouwendients). Pada zaman kolonial, Gedung Sate dikenal dengan nama bangunan Gouvernements Bedrijven disingkat “GB” atau Pusat Instansi Pemerintahan.
Saat itu, Gerber dibantu oleh sebuah tim yang terdiri dari Kol. Genie (Purn.) V.L. Slor dari Genie Militair, Ir. E.H. De Roo dan Ir. G. Hendriks yang mewakili Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W) atau DPU sekarang dan Gemeentelijk Bouwbedriff (Perusahaan bangunan Kotapraja) Bandung.